International Guest Lecture

Pada hari Sabtu (25/11), Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana (FF UBK), menyelenggarakan kegiatan International Guest Lecture dengan menghadirkan Prof. DrSatheesh Babu Natarajan M.Pharm. sebagai narasumber. Beliau adalah Head of Department Pharmaceutics di Lincoln University College, Malaysia dan memiliki fokus riset di Cancer nanomedicine, Drug delivery system for Cancer Nanomedicine, Drug Delivery system for Diabetic Foot Ulcer Therapy, Targeted drug delivery system design, Lipid based nanofabrication for lymphatic delivery, dan Herbal Nanomedicine.

Topik yang diangkat dalam International Guest Lecture kali ini adalah Recent Advance Herbal Medicine for Metabolic Syndrome and Infectious Disease. Kuliah tamu tersebut dilaksanakan secara daring melalui media Zoom meeting dan live streaming di Youtube channel FF UBK dan diikuti 500 peserta, baik mahasiswa maupun dosen UBK. Pelaksanaan kuliah tamu ini dimoderasi oleh salah satu dosen FF UBK, apt. Widhya Aligitha, M.Si.

Dr. apt. R. Herni Kusriani, M.Si., selaku Ketua Pelaksana Kegiatan International Guest Lecture, menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk kolaborasi dan implementasi atas kerja sama yang telah terjalin antara Universitas Bhakti Kencana, Indonesia dengan Lincoln University College, Malaysia. Lebih lanjut, Dr. apt. R. Herni Kusriani, M.Si. menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan dosen dalam peningkatan kompetensi tenaga kefarmasian terkait pemanfaatan sumber daya alam yang dijadikan obat herbal dalam mengatasi sindrom metabolik dan penyakit menular.

Dr. apt. Patonah, M.Si., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana, yang membuka kegiatan ini, dalam welcoming speechnya berharap setiap mahasiswa yang hadir, dapat mengikuti, berperan aktif serta berdiskusi dengan narasumber karena topik yang diangkat sangat menarik.

Pada kuliah tamu ini, narasumber fokus pada pengembangan herbal medicine pada ulkus kaki diabetik (Diabetic Foot Ulcer- DFU) yang merupakan salah satu komplikasi tersering pada pasien diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik.  Dari kuliah tamu ini, diperoleh beberapa insight dari pemateri, yakni meskipun ekstrak tumbuhan yang digunakan dalam studi klinis memiliki keunggulan yang signifikan, mekanisme kerja spesifik pada tingkat biokimia dan molekuler masih kurang diteliti. Begitu pula dengan penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap bahan kimia yang diisolasi dan dimurnikan dari bahan alam yang relative sedikit. sehingga masih terdapat kesenjangan penelitian bagi para ilmuwan untuk menyelidiki lebih lanjut fitokonstituen aktif dan menghasilkan molekul baru untuk pengobatan DFU. Beberapa formulasi poliherbal didokumentasikan dalam penelitian, namun hanya terdapat sedikit pengobatan yang dipasarkan yang tersedia sebagai obat alternatif untuk mengobati DFU. Oleh karena itu, uji klinis ekstensif terhadap DFU diperlukan, dengan mempertimbangkan sifat terapeutik bahan alam dan senyawa aktifnya. Terapi alami dapat dieksplorasi lebih lanjut untuk mengobati dan mengelola DFU dengan cara yang efisien, hemat biaya, dan dapat direproduksi.

Narasumber juga menyampaikan bahwa pengembangan lebih lanjut memerlukan tindakan yang lebih konkrit, seperti pendirian program Diploma dan Sarjana, untuk menghasilkan tenaga ahli yang berwawasan ilmiah dibidangnya, pendirian pusat layanan kesehatan alternatif, serta standardisasi dan pengendalian mutu yang lebih baik di lini produksi. Bila hal ini dilakukan dengan benar, hal ini akan membantu industri jamu di Indonesia untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan bermanfaat bagi lebih banyak orang.

Kegiatan International Guest Lecture dapat disimak secara lengkap di channel YT Fakultas Farmasi, Universitas Bhakti Kencana (https://www.youtube.com/watch?v=FbjD5GfOzag

Lia Marliani

English version of the article can be found here.

Yudisium Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Gasal 2023/2024

Pada hari Rabu 15 November 2023, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana telah meluluskan sebanyak 42 mahasiswa Tahun Ajaran Semester Ganjil 2023/2024 Gelombang I. Kelulusan tersebut diselenggarakan dalam prosesi yudisium yang dihadiri oleh Rektor beserta Wakil Rektor Universitas Bhakti Kencana, Ketua Senat Fakultas Farmasi, Dekan Fakultas Farmasi, Wakil Dekan Fakultas Farmasi, Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Sarjana, Diploma III, Magister Ilmu Farmasi, dosen Fakultas Farmasi, dan mahasiswa/i sebanyak 42 orang yang akan dinyatakan kelulusannya dalam prosesi yudisium.

Acara Yudisium dilaksanakan secara daring dengan penuh rasa hikmat. Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Senat Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana oleh Ibu Dr. apt. Marita Kaniawati, M.Si. SK Kelulusan dibacakan oleh Wakil Dekan Fakultas Farmasi Ibu Dr. apt. R. Herni Kusriani, M.Si, dalam SK tersebut yang dibacakan oleh Ibu Dr. apt. R. Herni Kusriani, M.Si bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran SK telah lulus pada PSPPA Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana, berhak menyandang gelar Apoteker (apt). Sedangkan lampiran SK Yudisium langsung disampaikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) yaitu Bapak Dr. apt. Dadang Juanda, M.Si. Lulusan Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024 yang berjumlah sebanyak 42 mahasiswa dengan rata-rata IPK 3,65 ; IPK Tertinggi 3,83 ; dan IPK terendah 3,36. Lulus dengan predikat Pujian/Cum Laude sebanyak 6 orang, sangat memuaskan 32 orang, dan memuaskan 4 orang.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Farmasi Ibu Dr. apt. Patonah, M.Si., beliau menyampaikan bahwa Allah tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum apabila ia tidak ingin atau mau merubah nasibnya sendiri. (QS. Ar-Radu’:11). Mahasiswa/i yang telah berhasil menyelesaikan studinya pada hari ini, termasuk ke dalam orang-orang yang bersyukur dan bersabar. Atas usaha, kesabaran yang anda lakukan selama ini, alhamdulillah berbuah hasil manis. Selamat untuk mahasiswa/i yang telah dinyatakan lulus, tetap semangat. Jangan takut dengan tantangan yang kalian hadapi, tantangan akan terus ada setiap episode-episode kehidupan, teruslah berusaha dan berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, in syaa Allah jalan kita selalu diberikan kemudahan dan keberkahan setiap langkahnya.

Dalam sambutan Rektor Universitas Bhakti Kencana yang disampaikan oleh Bapak Dr. apt. Entris Sutrisno, MH.Kes yaitu kami atas nama Universitas Bhakti Kencana mengucapkan selamat atas kerja kerasnya, lelahnya, kuatnya sehingga kalian bisa melewati proses Uji Kompetensi Apoteker dan dinyatakan kompeten. Secara akademik sudah selesai, tetapi masih terdapat satu tahapan lagi yaitu mengikuti Sumpah Profesi Apoteker sebagai akhir legal aspek seorang profesi Apoteker. Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan semua pihak yang telah mensupport anak-anak kami yang sampai pada titik ini sudah berhasil menempuh Pendidikan Profesi Apoteker di Universitas Bhakti Kencana. Jangan lupakan almamater, kami titip nama baik Universitas Bhakti Kencana khususnya Fakultas Farmasi dimanapun kalian berada dan bekerja, terus kibarkan nama baik Universitas Bhakti Kencana.

Prosesi yudisium Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024 secara lengkap dapat diakses melalui YouTube (https://www.youtube.com/live/iidrkb25n60?si=G9EptswdBPfdbrsv)

Muhamad Reza Pahlevi

Kuliah Kepakaran “Produksi dan Penanganan Produk Beta Laktam di Industri Farmasi”

Hari Sabtu tanggal 28 Oktober 2023, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Bhakti Kencana mengadakan kembali kuliah kepakaran secara daring, untuk meningkatkan mutu lulusan calon Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana. Kuliah kepakaran ini terbuka untuk umum baik mahasiswa Fakutlas Farmasi UBK (Program Studi Apoteker, S1 Farmasi, D3 Farmasi, dan S2 Farmasi), alumni, dan Non Mahasiswa UBK. Kuliah kepakaran tersebut mengundang narasumber dari salah satu praktisi dari PT. Meprofarm Bandung yaitu Bapak apt. Ari Wahyu Purnomo, S.Farm. Bapak apt. Wahyu memiliki pengalaman dalam mengelola produk beta lactam di Industri Farmasi kurang lebih 10 tahun. Dalam proses penyampaian materi oleh bapak apt. wahyu, dimoderatori oleh salah satu dosen Fakultas Farmasi yaitu bapak apt. Muhamad Reza Pahlevi, M.Farm.

Dalam kuliah kepakaran tersebut, diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Farmasi Ibu Dr. apt. Patonah, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, menginginkan keaktifkan dalam kuliah kepakaran ini, banyak menggali knowledge dalam sudut pandang seorang praktisi. Beliau juga menyampaikan bahwa Industri Farmasi memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi mahasiswa/i PSPPA Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana, hal ini terkonfirmasi dengan banyaknya mahasiswa/i yang berminat PKPA di Industri Farmasi. Sehingga manfaatkan kuliah kepakaran ini menjadi bekal mahasiswa/i untuk melaksanakan PKPA di Industri Farmasi maupun bekal pada saat bekerja di Industri Farmasi.

Dalam kuliah kepakaran tersebut, bapak apt. Wahyu menyampaikan bahwa antibiotik termasuk ke dalam raw material yang memiliki sensitifitas cukup tinggi, maka industri farmasi wajib melakukan desain terhadap fasilitas produksi. Fasilitas Non Betalaktam, Betalaktam-sefalosporin, Betalaktam-penisilin, Warehouse, Pengelolaan Limbah, Water form Pharmaceutical Use harus didesain terpisah dengan jarak 5-10 meter, agar sirkulasi udara tidak saling bercampur baur, meskipun memiliki filter. Namun apabila raw material tersebut tetap keluar dari ruang produksi, tidak memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap fasilitas lainnya.

Fasilitas Produk Betalaktam wajib memiliki sistem Double Air Lock yaitu BAL (Bubble Air Lock) dan SAL (Sink Air Lock). Tujuan dari Double Air Lock adalah untuk menjaga area luar fasilitas terbebas dari kontaminasi/residu betalaktam. Agar menjaga kedua pintu air lock dibuka secara bersamaan, maka digunakan interlock system. Prinsip dari BAL yaitu tekanan udara berasal dari ruang antara menuju ke ruang non kelas dan ke ruang bersih (fasilitas). Sedangkan prinsip SAL yaitu tekanan udara berasal dari ruang non kelas menuju ke ruang antara dan ruang bersih menuju ruang antara. Seorang Apoteker wajib melakukan proses melakukan controller perbedaan tekanan antar ruangan. Perbedaan tekanan tersebut harus memiliki tekanan minimal 10-15 Pa (Pascal), jika tekanan tersebut tidak sesuai maka dilakukan adjustment oleh bagian engineering.

Materi yang disampaikan oleh bapak apt. Wahyu sangat menarik bagi para mahasiswa/i maupun dosen, yang terbukti dengan cukup banyak mahasiswa/i maupun dosen yang aktif bertanya secara langsung kepada narasumber. Salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) angkatan 30 yaitu Apa pertimbangan dalam memberikan keputusan suatu produk obat harus direject, bagaimana cara menulusuri penyebabnya dan apa upaya yang dilakukan untuk menghindari hal tersebut agar tidak terjadi dikemudian hari?

Full tayangan dapat dilihat di YouTube Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana (https://www.youtube.com/live/5xRShSoJVNU?si=WMTnCHhY-ROaepeb)

Muhamad Reza Pahlevi