Mahasiswa Farmasi Mendapatkan Beasiswa Internal

Bandung, 6 Februari 2025 – Lima mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana berhasil meraih beasiswa internal yang diselenggarakan oleh Direktorat Layanan Kemahasiswaan Universitas Bhakti Kencana. Program Beasiswa BKU dirancang untuk mengakui dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa-mahasiswa luar biasa yang menunjukkan keunggulan akademis, aktivitas organisasi yang berdampak, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan finansial

Beasiswa yang diberikan terbagi dalam empat kategori, yaitu BKU Excellence Scholarship, BKU Hope Grant, BKU Pinnacle Achievement, dan BKU Impact Scholarship. Berikut adalah nama-nama penerima beasiswa:

  1. Regita Wulandari (S1 Farmasi) – BKU Excellence Scholarship
  2. Susi Cahyani (D3 Farmasi) – BKU Hope Grant
  3. Hizqya Putri Adivieya (D3 Farmasi) – BKU Hope Grant
  4. Lia Arghaeni (D3 Farmasi) – BKU Hope Grant
  5. Gina Wulandari (S1 Farmasi) – BKU Pinnacle AchievementPihak universitas berharap bahwa beasiswa ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa farmasi lainnya untuk terus berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Selain itu, penghargaan ini juga menunjukkan komitmen Universitas Bhakti Kencana dalam mendukung pengembangan kualitas pendidikan bagi mahasiswa farmasi. Beasiswa ini juga menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan usaha para mahasiswa farmasi dalam mengembangkan keterampilan serta kompetensi yang dapat bermanfaat di dunia profesional. Universitas Bhakti Kencana akan terus berupaya meningkatkan program beasiswa dan fasilitas pendidikan guna mendukung perkembangan akademik yang lebih baik bagi seluruh mahasiswa farmasi.Dengan adanya program beasiswa ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang terdorong untuk mencapai prestasi terbaiknya, mengembangkan keterampilan profesional, serta berkontribusi lebih luas dalam membangun dunia farmasi yang lebih baik dan berkelanjutan. Semoga inisiatif ini menjadi langkah awal bagi generasi muda farmasi untuk terus berinovasi, mengembangkan ilmu, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

KUNJUNGAN INDUSTRI UKM PHARMACLUB FAKULTAS FARMASI KE KTO (KAWASAN TANAMAN OBAT) SARI ALAM CIWIDEY JAWA BARAT

 

Kunjungan Industri UKM Pharmaclub yang diselenggarakan di KTO (Kawasan Tanaman Obat) Sari Alam, Ciwidey pada tanggal 30 November 2024, telah sukses dilaksanakan. Kegiatan ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang berkesan dirancang untuk menambah wawasan mahasiswa farmasi khususnya UKM Pharmaclub mengenai tanaman-tanaman obat yang memiliki khasiat bagi kesehatan.

Kunjungan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam aspek ilmu farmasi yaitu etnofarmasi. Mengusung tema “Sing Hirup Awina Sangakan Hurip Hirupna,” Kunjungan Industri UKM Pharmaclub ke KTO Sari Alam diharapkan dapat mendorong generasi muda farmasi untuk “Back To Nature” dengan memanfaatkan bahan alam yang terdapat di Indonesia menjadi produk kesehatan maupun kosmetik yang memiliki manfaat dan daya jual yang lebih tinggi.

Kunjungan Industri ini diikuti oleh 30 Mahasiswa dari UKM Pharmaclub di Fakultas Farmasi, Universitas Bhakti Kencana. Dalam kunjungan industri, mahasiswa diajak untuk melihat dan mengelilingi kebun tanaman obat, mahasiswa berkeliling melihat sekitar 900 tanaman obat yang memiliki khasiat bagi kesehatan dan diberikan kesempatan mencoba beberapa tanaman obat secara langsung seperti daun stevia dan legundi. Daun Stevia memiliki rasa yang manis berkhasiat sebagai antidiabetes dan Daun Legundi memiliki rasa yang manis serta hangat sebagai ekspektoran.

Selain itu, mahasiswa melihat pembuatan dan mencoba Minuman OK Drink (Oday Kodariyah Drink) merupakan minuman herbal yang kaya antioksidan. Minuman OK Drink merupakan minuman khas yang ada di KTO Sari Alam dibuat dari berbagai tanaman obat yang memiliki khasiat dengan menggunakan alat-alat yang sederhana dan tradisional. Pembuatan minuman OK Drink dibuat menggunakan arang dan wadah dari panci tanah memiliki cita rasa yang berbeda. Mahasiswa juga diberikan minuman Smooth Move merupakan minuman probiotik yang bagus untuk pencernaan. Selama kunjungan mahasiswa diberikan makanan dan minuman sehat tanpa penyedap rasa dan pemanis buatan.

Mahasiswa berkesempatan berdiskusi dengan sosok hebat yaitu Mamah Oday (Herbalist), Ibu Delvi (Apoteker), dan Dr. Tarra (Reflexiologi). Mahasiswa mendapatkan penambahan wawasan mengenai tanaman obat, teknik pembuatan obat dengan menggunakan tanaman obat, serta enterpreneur. Kunjungan kali ini bukan hanya memberikan pengalaman mengenai etnofarmasi, namun memberikan pengalaman dan kesan untuk generasi muda menghargai diri sendiri dan memulai hidup sehat.

Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan mencoba melakukan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk meningkatkan fokus mahasiswa terutama untuk meningkatan konsentrasi mahasiswa dalam belajar. Kegiatan refleksi dapat membantu mahasiswa menurunkan stress, mengembangkan keterampilan dan meningkatkan keefektifan dalam belajar.

Kunjungan Industri ini tidak hanya memberikan pengalaman mengenai ilmu farmasi, namun memberikan banyak pesan mengenai arti kehidupan dan pentingnya menjaga alam dengan melestarikan tanaman obat yang ada di Indonesia. Tanaman obat memiliki banyak khasiat dan dapat dikembangkan menjadi produk farmasi yang memiliki daya jual dengan banyak manfaat.

 

Studi Pendahuluan Pengaruh Kelembaban Udara terhadap Stabilitas Substansi Natrium Paraminosalisilat

Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kelembaban udara terhadap stabilitas natrium paraminosalisilat, sebuah agen antituberkulosis yang rentan terhadap degradasi. Sampel natrium paraminosalisilat disimpan dalam kondisi kelembaban yang bervariasi (30%, 50%, 75%, dan 90%) selama beberapa periode waktu. Pada setiap interval waktu yang ditentukan, sampel dianalisis menggunakan metode spektrofotometri untuk mengukur tingkat degradasi yang terjadi akibat paparan kelembaban.

Analisis dilakukan dengan membandingkan konsentrasi awal natrium paraminosalisilat dengan konsentrasi yang tersisa setelah penyimpanan pada berbagai kondisi kelembaban. Setiap perubahan konsentrasi dianggap sebagai indikasi degradasi, dan data yang dikumpulkan dianalisis untuk menentukan korelasi antara tingkat kelembaban dan laju degradasi substansi.

Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelembaban yang lebih tinggi meningkatkan laju degradasi natrium paraminosalisilat secara signifikan. Pada kelembaban 90%, penurunan konsentrasi substansi terlihat lebih cepat dibandingkan pada kelembaban 30% dan 50%. Hasil ini mengindikasikan bahwa natrium paraminosalisilat cenderung tidak stabil di lingkungan dengan kelembaban tinggi, dan degradasi meningkat seiring dengan waktu penyimpanan.

Selain itu, hasil menunjukkan adanya penurunan kualitas sampel yang terlihat pada perubahan warna dan tekstur. Hal ini menegaskan bahwa kelembaban udara memengaruhi stabilitas fisik dan kimia substansi, dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi menyebabkan degradasi yang lebih cepat, yang dapat berdampak pada efektivitas terapi jika tidak disimpan dengan benar.

Diskusi
Pengaruh kelembaban terhadap stabilitas natrium paraminosalisilat menunjukkan bahwa substansi ini sangat rentan terhadap degradasi di lingkungan yang lembab. Proses degradasi ini disebabkan oleh reaksi antara molekul obat dan uap air di udara, yang menyebabkan pemecahan struktur kimia substansi. Temuan ini penting dalam menentukan syarat penyimpanan optimal untuk mempertahankan stabilitas natrium paraminosalisilat.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan perlunya pengemasan yang ketat dan tahan kelembaban untuk mengurangi paparan uap air. Dengan penyimpanan yang benar, degradasi substansi dapat diminimalisir, sehingga efektivitasnya sebagai agen antituberkulosis tetap terjaga selama masa simpannya.

Implikasi Farmasi
Temuan ini memiliki implikasi penting dalam pengemasan dan penyimpanan obat-obatan yang mengandung natrium paraminosalisilat. Industri farmasi harus mempertimbangkan penggunaan bahan pengemas yang mampu melindungi produk dari paparan kelembaban, seperti pengemas kedap udara atau bahan pengering di dalam kemasan. Dengan demikian, stabilitas obat dapat dipertahankan lebih lama, memastikan kualitas dan efektivitas obat hingga sampai ke tangan pasien.

Di sisi lain, informasi ini juga penting bagi apoteker dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan instruksi penyimpanan kepada pasien. Kelembaban udara yang tinggi dalam penyimpanan rumah tangga dapat menyebabkan obat menjadi kurang efektif, sehingga edukasi kepada pasien mengenai penyimpanan obat yang tepat sangat diperlukan.

Interaksi Obat
Kondisi penyimpanan yang mempengaruhi stabilitas natrium paraminosalisilat dapat berpengaruh pada interaksi obat. Jika substansi mengalami degradasi, komposisi kimia obat berubah dan ini dapat mempengaruhi interaksi farmakodinamik atau farmakokinetik dengan obat lain. Misalnya, degradasi yang terjadi dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas antituberkulosis, sehingga mengurangi efektivitas terapi kombinasi yang digunakan dalam pengobatan.

Dalam kombinasi dengan obat antituberkulosis lain, degradasi natrium paraminosalisilat yang disebabkan oleh kelembaban dapat menyebabkan ketidakseimbangan dosis, yang berpotensi meningkatkan risiko resistensi atau menurunkan efektivitas terapi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga stabilitas obat untuk memastikan hasil pengobatan yang optimal.

Pengaruh Kesehatan
Kestabilan natrium paraminosalisilat sangat penting dalam pengobatan tuberkulosis untuk memastikan efektivitas dan keamanan obat. Penggunaan obat yang sudah terdegradasi dapat mengakibatkan dosis efektif berkurang, sehingga memperpanjang waktu penyembuhan pasien atau bahkan menyebabkan kegagalan terapi. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko resistensi tuberkulosis, yang merupakan ancaman kesehatan global serius.

Dengan demikian, menjaga stabilitas natrium paraminosalisilat melalui pengaturan kelembaban yang tepat adalah langkah penting untuk mendukung keberhasilan terapi tuberkulosis. Penelitian ini memberikan dasar untuk menentukan standar penyimpanan yang aman dan menjaga kualitas obat hingga sampai ke tangan pasien.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kelembaban udara berpengaruh signifikan terhadap stabilitas natrium paraminosalisilat. Laju degradasi substansi meningkat seiring dengan meningkatnya kelembaban, yang mengindikasikan bahwa kelembaban tinggi dapat mengurangi efektivitas obat ini. Untuk menjaga kestabilan dan efektivitasnya, perlu diupayakan pengemasan dan penyimpanan yang dapat menghindari paparan kelembaban tinggi.

Temuan ini penting dalam menentukan metode penyimpanan optimal bagi obat-obatan yang rentan terhadap kelembaban, terutama bagi pasien dan apoteker yang menangani natrium paraminosalisilat dalam praktek sehari-hari.

Rekomendasi
Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang mengeksplorasi pengaruh kelembaban terhadap stabilitas natrium paraminosalisilat dalam formulasi yang berbeda dan pada suhu yang bervariasi. Pengujian ini dapat membantu memahami interaksi antara kelembaban, suhu, dan stabilitas zat aktif, sehingga menghasilkan pedoman penyimpanan yang lebih komprehensif.

Bagi produsen, penggunaan kemasan kedap udara atau penambahan bahan pengering di dalam kemasan sangat disarankan untuk menjaga stabilitas produk. Selain itu, tenaga kesehatan dan apoteker perlu memberikan informasi kepada pasien tentang pentingnya menyimpan obat di tempat yang kering dan sejuk untuk mempertahankan efektivitas terapi antituberkulosis