Pembukaan Program Studi Magister Ilmu Farmasi

farmasi.bku.ac.id – Bandung. Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana diberikan izin untuk pembukaan Program Studi baru yaitu Program Studi S2 Farmasi. Izin tersebut diberikan berdasarkan SK KEMENDIKBUDRISTEK di acara yang diadakan oleh LLDIKTI Wilayah IV pada tanggal 27 April 2022. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Universitas Bhakti Kencana Dr. apt. Entris Sutrisno, MH.Kes. Ketua Yayasan Adhi Guna Kencana H. Mulyana, SH., M.Pd., MH.Kes. dan juga BPM Yayasan Adhi Guna Kencana serta SK diberikan secara langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Dr. M. Syamsuri, S.Pd., MT.

Dengan diberikannya izin pembukaan prodi baru, menjadikan total ada 4 prodi yang ada di Fakultas Farmasi diantaranya Program Studi Diploma III Farmasi, Sarjana Farmasi, Pendidikan Profesi Apoteker dan Magister Ilmu Farmasi.

Fakultas Farmasi juga menjadi fakultas pertama dilingkungan Univeristas Bhakti Kencana yang memiliki program studi Pasca Sarjana. Semoga dengan adanya program studi baru dapat menjadikan Universitas Bhakti Kencana menjadi kampus terdepan dalam memberikan pendidikan terbaik di bidang kesehatan.

Salam UBK Jaya.

Untuk Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru bisa diakses di PPMB.BKU.AC.ID

English version of the article can be found here.

Ramadhan Bersama Fakultas Farmasi

Farmasi.bku.ac.id.-Bandung. Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan suci untuk umat Islam. Seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambut gembira kedatangan bulan suci ini, tidak terkecuali umat muslim di Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia. Berbagai kegiatan dilakukan demi menyambut bulan suci ini. Mulai dari yang bersifat keagamaan seperti bersholawat hingga yang bersifat tradisi seperti nyekar atau sekedar membersihkan lingkungan tempat tinggal dan masjid-masjid untuk beribadah. Tak ketinggalan pula tayangan televisi yang bernuansa islami.

Pada Bulan ramadhan tahun 2022 (1443 H) Fakultas Farmasi mengadakan kegiatan selama bulan ramadhan diantaranya Sehari Bersama Al-Quran yang diikuti dosen-dosen dilingkungan Fakultas Farmasi, Waqaf Al-Quran beserta Berbagi Lauk dan Sembako (BALSEM) yang diberikan kepada 4 rumah tahfidz yang berada di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Berbagi Takjil di depan lingkungan Universitas Bhakti Kencana, juga acara pesantren ramadhan yang dihadiri oleh mahasiswa dan para dosen di lingkungan fakultas farmasi.

Kegiatan Berbagi Takjil

Semoga Ramadhan di tahun ini menjadi berkah untuk kita semua dan kita juga dapat bertemu kembali di ramadhan selanjutnya.

KULIAH TAMU “FARMAKOGENOMIK SEBAGAI BAGIAN DARI PERSONALIZE MEDICINE”

Program Studi Sarjana Farmasi kembali melakukan agenda rutin dalam rangka meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dibidang farmasi dengan yaitu menyelenggarakan kuliah tamu. Adapaun target sasaran kuliah tamu ini meliputi mahasiswa-mahasiswi calon sarjana dan dosen-dosen yang berada dilingkungan civitas akademik fakultas farmasi universitas bhakti kencana. Kuliah tamu ini mengangatkan topik yang sangat menarik dan menjadi perkembangan ilmu Kesehatan dimasa yang akan mendatang. Prodi S1 Farmasi mengundang pemateri sesuai dengan bidang ahlinya yaitu Prof. apt. Zullies Ikatwati, Ph,D, salah satu guru besar dari Universitas Gadjah Mada. Prof. Zullies dalam pemaparan materinya menyampaikan, istilah Farmakogenomik mengandung 2 unsur kata yaitu farmako dan genomik, Farmako memiliki arti obat, sedangkan genomik memiliki makna adanya terdapat unsur gen. Perkembangan ilmu pengetahuan hingga saat ini dalam dunia Kesehatan, menunjukkan fakta bahwa keberhasilan terapi bervariasi antar individu, demikian pula adverse effectnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi, salah satunya adalah faktor genetik. Tidak ada penyakit memiliki efficacy rate 100%, salah satu contohnya penyakit Alzheimer, hanya memiliki efficacy rate 30%. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi yaitu:

  1. Diagnosis,
  2. Dose regimen/Pemilihan dan dosis obat,
  3. Compliance/Kepatuhan pasien dalam menggunakan obat,
  4. Interkasi obat ketika pasien menggunakan lebih dari 1 obat,
  5. Perbedaan Genetik diantara beberapa pasien.

Dalam penutupnya beliau menyampaikan bahwa:

  1. Farmakogenomik merupakan peluang yang besar untuk dikembangkan dengan adanya berbagai suku di Indonesia,
  2. Uji farmakogenomik berfungsi sebagai prediktor terhadap respon seseorang terhadap suatu terapi,
  3. Perlu dilakukan kajian “farmakoekonomi” terkait test genetik pada berbagai terapi, sehingga menghasilkan rekomendasi pengobatan dalam suatu penyakit dengan menghemat biaya dibandingkan jika terjadi kesalahan prediksi yang menambah durasi dan biaya pengobatan lebih lanjut (missal pada penyakit kardiovaskuler dan kanker),
  4. Apoteker perlu selalu menambah wawasan terkait ilmu yang berkembang, khususnya farmakogenomik, untuk dapat diaplikasikan dalam pelayanan kefarmasian.

Pemaparan lengkap dari Prof. apt. Zullies Ikawati, Ph.D dapat disimak di Youtube Fakultas Farmasi, Universitas Bhakti Kencana. Jangan lupa subcribe, like dan share.